Sabtu, Februari 14, 2009

PAK GUBERNUR PUN TERTARIK PADA ULAR

PADA kesempatan grand launching kawasan Agro Tecno Park Bahorok, Kamis (8/1) lalu, ada hal lain yang menarik selain hamparan kolam ikan, sawah dan kebun tanaman. Ada satu stand yang mendapat banyak perhatian pengunjung selama acara grand launching tersebut.

Stand milik PT Hetts Bio Lestari ini, memang hanya sebagai ‘bintang tamu’ dan bukan bagian dari Pusat Pendidikan Lingkungan Hidup (PPLH) Bahorok alias hanya tampil satu hari.

Menarik, karena di stand tersebut ditampilkan puluhan ekor ular eksotik, tikus putih, mencit dan ulat, semuanya dalam kondisi hidup.Ular? Gubernur Sumatera Utara H Syamsul Arifin pun sempat tertegun saat melintas di depan stand tersebut. Dari jauh, sepertinya Beliau tak mengira deretan kotak yang tersusun di rak berisi ular.

“Ini ular ya?” tanya Gubsu, langsung tertarik. Komisaris PT Hetts Bio Lestari Ir Elianor Sembiring dan Dirut Ir Sulaiman Ginting pun menjelaskan ini-itu soal ular-ular tersebut dan fungsi serta kaitannya dengan pertanian organik.

Hari itu, ada 28 ekor ular yang dibawa ke arena pameran itu, dari berbagai spesies seperti wagleri, reticulatus dan lain-lain, mulai yang tak berbisa, berbisa sedang hingga amat mematikan.

Bekerjasama dengan GTZ Jerman, Hetts mengembangkan satu teknologi pembuatan prorodent yang disebut dengan bio prodencia. Di mana bio prodencia ini adalah pembunuh tikus secara biologi.

“Semua produk yang dihasilkan perusahaan ini adalah biologis. Tidak memakai bahan kimia dan tidak berbahaya untuk makhluk lain. Ini khusus untuk semua jenis tikus, dan tidak berbahaya bila dikonsumsi makhluk lain temasuk manusia,” kata Elianor Sembiring.

Menurut Elianor, pembasmi tikus ini dibuat dari kotoran ular spesies Phyton reticulates atau yang lebih dikenal dengan sebutan ular sawah atau ular sanca.
Namun, perusahaan yang mempunyai penangkaran di Jalan Namo Pencawir, Tuntungan, Deli Serdang ini tidak saja membiakkan ular jenis reticulatus tapi juga ular-ular jenis eksotik lainnya, plus tikus jenis ratus sebagai makanan ular dan ulat untuk umpan ikan dan burung hias.

Hetts menjadi undangan khusus Balitbang Provsu sekaitan rencana pengembangan ke depan mendirikan agro tecno park lainnya setelah di Bahorok ini.
Kepala Balitbang Provsu, T Azwar Aziz, mengatakan pihaknya pada 2010 mendatang berencana mengembangkan agro tecno park tanaman langka di Gurgur, Tapanuli Utara, serta agro tecno park pupuk dan pestisida organik di lokasi penangkaran milik Hetts. (**)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar